Selusin Manfaat Bercerita
ditulis pada 21 Oct 2009, 7:45 pm oleh Desri Susilawani
Dongeng merupakan sarana pendidikan yang paling mudah dan mengasyikan. Pada dasarnya anak-anak sangat menyukai cerita. Hal ini akan menjadi modal dasar yang sangat berarti. Dengan memilih cerita yang tepat dan bercerita dengan cara yang merebut hati anak, kita dapat menyelipkan berbagai informasi yang berguna untuk mendidik mereka.
Ada selusin manfaat membacakan cerita atau mendongeng untuk anak :
1.Menjadi fondasi dasar kemampuan berbahasa
2.Meningkatkan kemampuan komunikasi verbal
3.Meningkat kemampuan mendengar
4.Mengasah logika berpikir dan rasa ingin tahu
5.Menanamkan minat baca dan menjadi pintu gerbang menuju ilmu pengetahuan
6.Menambah wawasan
7.Mengembangkan imajinasi dan jiwa petualang
8.Mempererat ikatan batin orang tua dan anak
9.Meningkatkan kecerdasan emosional
10.Alat untuk menanamkan nilai moral, etika, dan membangun kepribadian
11.Menyelami berbagai budaya yang berbeda
12.Relaksasi jiwa
( Diambil dari materi workshop Read A Story di Erlangga Bandung)
Saya mengikuti workshop tentang bercerita itu di Erlangga Bandung sekitar bulan April 2009. Melihat begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh melalui cerita, saya jadi ingin tahu, apakah membaca cerita atau mendongeng masih menjadi kebiasaan orang tua sekarang?
Saya pun melakukan wawancara kecil-kecilan terhadap beberapa ibu yang sedang menunggui anaknya di TK. Hasinya, dari 10 orang tua ternyata 8 orang diantaranya mengaku sangat jarang (kalau tidak mau dikatakan tidak pernah) membacakan cerita untuk anaknya. Sedangkan yang 2 orang mengaku sering membacakan cerita, walaupun tidak setiap hari.
Alasan yang paling banyak dipakai adalah karena kesibukan. Memang jika dilihat dari pekerjaan para orang tua tersebut, mereka adalah pedagang di pasar tradisional yang dekat dengan TK anaknya. Jadi urusan bercerita sudah diserahkan kepada televisi, apa pun program yang disukai oleh anak mereka.
Jadi teringat kepada almarhum ayah saya, beliau adalah pendongeng yang baik. Setiap ba’da maghrib ayah saya selalu bercerita. Saya bungsu dari empat bersaudara, maka saya mendapat tempat yang paling nyaman yaitu duduk di pangkuannya. Cerita favorit saya adalah tentang kekonyolan Abu Nawas. Saat-saat itu menjadi kenangan masa kecil yang tak terlupakan.
Kembali kepada diri saya sendiri, kedua buah hati saya masih berumur 3 dan 1 tahun. Untuk mereka saya berusaha membacakan cerita paling sedikit satu buku cerita anak yang tipis dan penuh gambar berwarna. Menyenangkan sekali melihat antusias mereka. Bahkan anak 1 tahun pun mendengar ketika dibacakan cerita!
Memang rasa jenuh sering muncul, terutama ketika si sulung selalu minta dibacakan buku yang itu-itu saja ( favoritnya saat ini adalah cerita tentang lomba balap sepeda ). Jadi saya harus menyediakan lebih banyak alternatif buku cerita, baik beli maupun pinjam.
Artikel ini tidak bermaksud untuk menggurui siapa pun,
sehingga janganlah tersinggung (terutama kepada para orang tua yang saya wawancarai).
Saya masih harus banyak belajar, agar bisa memberikan yang terbaik untuk kedua buah hati saya.
Karena itu…berbagilah dengan saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar